Monday, February 19, 2007

Di Antara Batu-batu Candi

Pergi ke candi? hmmm lumayan juga nih ide. Meskipun terdengar sedikit membosankan bagi orang lain. Bagi saya yang pernah bercita-cita jadi Indiana Jones alias seorang archeologist, pergi mengunjungi candi merupakan hal yang menyenangkan. Aplagi kalau candinya memiliki banyak relief. Karena di antara relief-relief itu ada sesuatu yang menarik bisa di simak. Ada kebaikan yang bisa dipelajari, ada sejarah kebudayaan, ada tatakrama dan lain-lain, termasuk belajar burung!

Jika anda berkunjung ke candi di jawa tengah atau jawa timur, cobalah anda telusuri relief-relief yang menempel di dinding candi. Jika anda beruntung anda akan temukan burung kakatua, merak, pergam, bahkan kasuari (kalau yang ini menurut Prof. Somadikarta ada di Candi Penataran). Karena sampai sekarang untuk melihat relief kasuari di Candi belum ada kesempatan...(sebenarnya sih belum ada duit...)

Beruntung saya pernah berkunjung ke candi borobudur, mendut dan juga komplek prambanan (itu juga karena urusan kantor). Di sela-sela relief nan indah ternyata arsitek dari wangsa Syailendra tak lupa membubuhkan relief burung di candi borobudur. Bagi yang tertarik dengan Cryptozoologi, barangkali relief-relief ini akan membuat anda penasaran. Beberapa relief secara jelas menggambarkan Merak entah Pavo muticus atau spesies lain. Ada juga kakatua entah dari spesies apa? Beberapa relief serupa juga terdapat di candi prambanan. Di beberapa bagian relief juga terukir kejadian kebakaran hutan yang menyebabkan aneka burung (mungkin burung puyuh) kabur dari persembunyiannya. Mmmm nenek moyang kita ternyata ahli burung juga....

Jadilah Sehebat James Bond!

Lho bagaimana sih....katanya mengenai burung, kok malah nyasar ke James Bond?
Adakah mengamati burung erat kaitannya dengan James Bond? Jawabnya:tentu saja ada kaitan antara James Bond dengan mengamati burung.

Ingat James Bond, tentu pasti anda akan ingat Ian Flemming tentunya. Ya..Ian Flemming adalah seorang penulis buku mengenai kisah fiksi seorang mata-mata Inggris bernama James Bond alias agen 007. Ian Flemming selain sorang penulis buku yang hebat, ternyata di sela-sela aktivitasnya adalah seorang pecinta burung dan tentunya pengamat burung.

Suatu ketika, ia terinspirasi menulis sebuah kisah mengenai mata-mata yang bekerja untuk sebuah kantor egen rahasia Inggris. Namun sayangnya nama sang mata-mata belum juga muncul dikepalanya. Mau dikasih nama Albert kok ya engga enak. Di kasih nama Ian kok ya namanya sendiri. Akhirnya sambil menunggu wangsit dari para leluhur mengenai nama sang tokoh, tetirahlah Ian Flemming di resortnya, Golden Eye, yang indah di Kuba. Tentunya sambil tetirah beliau juga mungkin mengamati burung...ya daripada bengong. Tentunya juga karena mengamti burung tak lupa beliau ini membawa buku panduan lapang. Tentunya buku panduan lapang burung untuk West Indies alias Amerika Latin.

Ketika tetirah tersebut, di hari yang indah dan matahari yang cerah, datanglah seseorang berkunjung ke resortnya. Sang tamu tentunya gagah, ganteng dan terpelajar yang pasti dengan aksen Inggris yang bagus. Ian Flemming ternyata begitu kagum akan pekerjaan dan pribadi sang tamu dan Ian ingin sekali menggunakan nama sang tamu sebagai tokoh di dalam buku yang sedang dibuat. Nama sang tamu adalah James Bond, dan dia adalah penulis buku panduan lapang untuk burung-burung di Amerika Latin. Sebagai kompensasi penggunaan namanya di dalam buku Ian Flemming, James Bond berjanji akan memberi nama spesies burung yang ditemuinya...tentu yang secara taksonomi baru...dengan nama yang ada unsur Ian Flemmingnya. Tapi sayang, hingga ajal menjemput James Bond tidak pernah menemukan spesies baru.

James Bond sendiri merupakan seorang ahli burung yang sangat disegani. Entah sudah berapa banyak jurnal ilmiah telah ditulisnya. Salah satu karya ilmiahnya yang dikenal sampai sekarang adalah Buku Panduan Lapang untuk West Indies yang telah dicetak berkali-kali.

Jadi jika anda mau sehebat James Bond, teruslah mengamati burung siapa tahu anda pun punya kesempatan menulis buku mengenai burung atau siapa tahu juga nama anda diabadikan menjadi tokoh dalam sebuah buku....

Ingin Mata Setajam Mata Elang?
Jangan pernah mimpi deh...

Hampir semua orang tahu apa arti mata setajam mata elang. Kebetulan sekali memang burung yang satu ini memiliki mata yang mampu melihat obyek sangat jauh. Bahkan kemampuan mata elang ini menurut para ahli lebih baik dari kemampuan mata manusia.

Tapi kalau anda pernah bermimpi ingin memiliki setajam mata elang, berhentilah bermimpi. Kemampuan mata elang yang cukup hebat disebabkan salah satunya adalah memiliki bola mata yang sangat besar.
Anda bisa saja memiliki kemampuan penglihatan sehebat elang tapi dengan syarat..bola mata anda haruslah sebesar buah jeruk untuk menyamai kemampuannya begitu menurut para ahli burung. Tentu anda tidak ingin terlihat menjadi orang yang aneh bukan....