Monday, January 29, 2007

Birdwatching Yuuuk.....(bagian 2)


Di tulisan bagian ke-1 saya telah menjelaskan beberapa bentuk prisma yang dapat dipilih ketika kita ingin memiliki binokuler untuk keperluan mengamati burung. Faktor lain yang harus dipertimbangkan ketika kita memilih binokuler adalah perbesaran.

Ketika saya memulai hobby mengamati burung 10 tahun yang lalu, seperti para pengamat burung pemula pada umumnya saya lebih menyukai binokuler dengan angka perbesaran yang tinggi misal 10x atau jika ada yang 12x. Perbesaran yang super ini tentunya sangat menguntungkan karena obyek akan terlihat lebih dekat tentunya dan juga lebih cerah (meskipun tergantung pada merk binokuler). Selain itu field view menjadi lebih lebar. Namun di sisi lain binokuler dengan perbesaran super ini memiliki kelemahan yaitu ukurannya yang relatif lebih besar dan juga lebih berat. Binokuler yang memiliki bobot besar tentunya akan mengurangi kenyamanan ketika mengamati burung dalam waktu yang lama. Namun demikian binokuler dengan perbesaran super ini menurut saya cukup handal jika digunakan untuk mengamati burung di daerah pantai dan tempat terbuka lainnya. Biasanya jika perbesarannya sudah super misal 12x tipe prisma yang ada adalah roof prisma, sangat jarang yang porro prisma.

Kebalikannya, binokuler dengan perbesaran kecil (sekarang saya lebih suka tipe ini), misal 7 atau 8x umumnya memiliki bobot yang lebih ringan dan ukurannya lebih kecil. Namun biasanya binokuler dengan perbesaran kecil field view-nya juga ikutan mengecil dan tentu saja jadi agak susah kalau harus melihat obyek yang sangat jauh. Saya sendiri lebih senang menggunakan binokuler dengan perbesaran kecil (binokuler saya Nikon Monarch 8x42.....bukannya nyombong ya...) karena cukup ringan dan handal kalau digunakan di daerah yang berhutan.

Selain itu saya tidak menyarankan menggunakan binokuler yang memiliki fasilitas zooming. Saya pernah menggunakan model ini dan sangat rawan terhadap air, karena memiliki banyak celah untuk lewatnya air. Beberapa teman yang menggunakan binokuler model ini juga mengeluhkan mudah rusaknya tombol (halah...apa istilahnya ya..?) zooming.

Kalau anda tertarik juga untuk mengamati burung-burung yang sulit didekati lainnya misal elang atau burung pantai, tak ada salahnya menggunakan teleskop. Teleskop umumnya memiliki perbesaran extra. Di pasaran beredar teleskop dengan perbesaran 15x, 20x, 25x, 20-45x. Karena perbesarannya extra besar maka umumnya teleskop juga ukurannya besar dan sudah pasti berat. Selain itu karena rawan akan goncangan, teleskop harus dilengkapi penyangga berupa tripod or monopod (Ada juga yang menggunakan gagang senapan bekas untuk menyangga teleskop). Idealnya teleskop ini digunakan di daerah terbuka dengan cahaya yang berlimpah seperti pantai dan hutan atau taman kota. Kalau digunakan di daerah berhutan dan redup lebih baik lupakan saja menggunkan teleskop!

1 Comments:

At 3:20 AM, Blogger Wicaksono said...

selamat buat blognya yang bagus. ayo terus di-update ya. keep on blogging.

 

Post a Comment

<< Home